Minggu, 21 Februari 2016

Budaya Kekerasan Dibudayakan

Sabtu malam, alias malam minggu, seperti (tidak) biasa, tidak ada jadwal keluar rumah. Terpaksa mencari hiburan di layar televisi. Sebagai penggemar sepak bola, acara yang dicari ya liga sepakbola. Tapi malam itu liga Inggris, yang masih ditayangkan karena liga lain kurang menarik dari segi finansial, ternyata libur karena sedang memainkan lanjutan FA Cup. Terpaksa gonta ganti channel, dari urutan 1 - 18. Tapi yang mengherankan, buat saya, ada tiga stasiun tv yang menayangkan acara yang mirip. Acara ini adalah acara olahraga yang mengandalkan kekuatan fisik. Saling adu kekuatan, saling pukul, saling sikut, saling tendang, saling tindih dan saling lainnya yang bisa membuatnya menang. Yang menjadi tanda tanya, kenapa stasiun tv juga ikut saling adu kekuatan untuk menayangkan acara yang penuh kekerasan ini.

Dulu pernah ada acara yang sangat digemari, yaitu smackdown. Dimana jagoan-jagoan gulat berbadan besar, saling adu kekuatan bahkan sampai keroyokan. Melihat dampak negatif tayangan ini maka acara tersebut dilarang. Maka aneh kalau acara semacam ini bisa bebas tayang. Padahal dampak negatifnya, pasti, ada, terutama untuk anak-anak generasi penerus.

Sudah saatnya stasiun televisi menayangkan kembali progam yang mendidik, penuh pengetahuan dan menambah wawasan. Dulu ada tayangan tentang hewan liar di alam bebas, bagaimana berkembangbiak, bersosialisasi dengan kelompoknya dan bertahan hidup dari para pemangsa. Atau buatlah program lain tentang kemajuan teknologi dan lain sebagainya.

Jika budaya luar yang tidak perlu dibawa ke keluarga Indonesia yang ramah dan santun, apalagi budaya itu adalah budaya yang penuh kekerasan, jangan heran akan kita lihat berita yang membuat kening kita mengernyit dari generasi penerus bangsa. Semoga tulisan ini bisa menginspirasi. (Kholily)





Tidak ada komentar:

Posting Komentar